Pada Sabtu (25/5) malam di Wembley, London, Bayern Munich akan memainkan final Liga Champions ketiga dalam empat tahun terakhir.
Setelah dua kesempatan sebelumnya berujung kegagalan, yang paling pahit adalah kekalahan di kandang sendiri dari Chelsea musim lalu, Tim Bavaria pasti ogah mengalami nasib serupa kali ini.
Menengok kiprah meyakinkan Die Roten menuju final, anak buah Jupp Heynckes tersebut boleh diapungkan sebagai favorit meski Borussia Dortmund siap memberikan tantangan serius.
Meski sempat mencicipi dua kekalahan, secara keseluruhan perjalanan Si Merah relatif mulus dengan statistik mengilap, di antaranya sebagai tim tersubur (29 gol) dan kolektor kemenangan terbanyak (9). Simak kembali sepak terjang Bayern selengkapnya di bawah ini.
Fase Grup |
Tim | Skor | Tim |
Bayern Munich | 2-1 (Schweinsteiger 38', Kroos 76') | Valencia |
BATE Borisov | 3-1(Ribery 90+1') | Bayern Munich |
Lille | 0-1(Muller 20' pen.) | Bayern Munich |
Bayern Munich | 6-1(Schweinsteiger 5', Pizarro 11', 28' & 33', Robben 28', Kroos 66') | Lille |
Valencia | 1-1(Muller 82) | Bayern Munich |
Bayern Munich | 4-1 (Gomez 22', Muller 54', Shaqiri 65', Alaba 83') | BATE Borisov |
Sejarah bagus dan kualitas amunisi yang berada di atas para rivalnya membuat Bayern dijagokan menjuarai Grup F. Status unggulan dipertegas dengan start positif berupa kemenangan 2-1 atas Valencia di Allianz Arena, tapi pada laga berikutnya mereka langsung terempas ke bumi. Tuan rumah BATE Borisov menyengat Die Roten dan memberikan kekalahan perdana di seluruh kompetisi musim ini bagi raksasa Bundesliga tersebut.
Laskar Heynckes toh bisa langsung bangkit dan melahap enam angka dari dua partai selanjutnya, tandang dan kandang menghadapi Lille. Usai menang 1-0 di Prancis, The Bavarians meluluhlantakkan utusan Ligue 1 itu lewat skor besar 6-1 ketika ganti menjadi tuan rumah. Striker gaek Peru, Claudio Pizarro, menunjukkan dirinya masih bertaji dengan melesakkan trigol dalam rentang hanya seperempat jam. Kemenangan tersebut membuka lebar-lebar peluang Bayern untuk melangkah ke babak berikut, dan tiket 16 besar akhirnya dikunci berkat hasil imbang 1-1 di kandang Valencia pada matchday 5. Di gim pamungkas, Si Merah membalaskan dendam pada BATE dan menggasak klub Belarusia itu 4-1 sekaligus menyegel predikat pemuncak grup. Poin akhir Bayern sama dengan Los Che, tapi memimpin dalam rekor head-to-head.
Klasemen Akhir Grup F |
M | M | S | K | Gol | Poin | ||
Bayern Munich | 6 | 4 | 1 | 1 | (15-7) | 13 | |
Valencia | 6 | 4 | 1 | 1 | (12-5) | 13 | |
BATE Borisov | 6 | 2 | 0 | 4 | (9-15) | 6 | |
Lille | 6 | 1 | 0 | 5 | (4-13) | 3 |
Fase 16 Besar (Ag. 3-3) *Menang Gol Tandang |
Tim | Skor | Tim |
Arsenal | 1-3(Kroos 7', Muller 21', Mandzukic 77') | Bayern Munich |
Bayern Munich | 0-2 | Arsenal |
Dipertemukan dengan Arsenal di fase knock-out pertama, Bayern menunjukkan kelas mereka kala melawat ke Emirates. Memegang kendali permainan sejak sepak mula, tim tamu membuka skor via gol cepat Toni Kroos (7') yang digandakan Thomas Muller tak sampai seperempat jam kemudian. The Gunners membaik selepas rehat dan menipiskan ketertinggalan melalui eks punggawa Bayern, Lukas Podolski, tetapi torehan Mario Mandzukic memastikan The Bavarians pulang dengan kemenangan 3-1 dan berada di atas angin untuk melaju ke delapan besar.
Menunjukkan keperkasaan di Emirates
Hasil impresif di first leg rupanya membuat Bayern terlena. Mereka melempem saat melakoni duel kedua di Munich. Gol-gol Olivier Giroud serta Laurent Koscielny di awal dan ujung laga membuat jantung suporter Die Roten berdetak kencang. Untunglah Gunners gagal menambah skor lagi sehingga pasukan Heynckes tetap berhak melaju berkat keunggulan gol tandang.
Perempat-Final (Ag. 4-0) |
Tim | Skor | Tim |
Bayern Munich | 2-0 (Alaba 1', Muller 63') | Juventus |
Juventus | 0-2(Mandzukic 64', Pizarro 90+1') | Bayern Munich |
Hasil undian perempat-final memunculkan Juventus sebagai lawan berikut yang harus dihadapi Die Roten. Sebagai pemilik pertahanan terbaik saat itu dan mengukir clean sheetdalam lima partai sebelumnya, I Bianconeri diyakini dapat memberikan perlawanan alot. Tapi mental dan pengalaman Bayern terbukti lebih kuat. Dalam dua pertemuan kontra sang jawara Italia yang baru kembali ke pentas Eropa setelah absen dua tahun, Bayern selalu menang dengan skor sama persis: 2-0.
David Alaba | Mencetak gol tercepat di Liga Champions musim ini kontra Juve
Di Allianz Arena, David Alaba melesakkan gol tercepat di turnamen musim ini melalui tembakan jarak jauh yang mengecoh Gianluigi Buffon setelah agak terdefleksi kaki Arturo Vidal. Kendati kehilangan Kroos karena cedera, pengganti yang tak kalah berkualitas, Arjen Robben, memastikan intensitas serangan Bayern tak berkurang. Mereka menggandakan keunggulan lewat sontekan Muller usai turun minum. Saat bertamu ke Turin, anak-anak asuh Heynckes yang bermain lebih taktis membungkam Si Nyonya Tua berkat gol-gol Mandzukic dan Pizarro di babak kedua.
Semi-Final (Ag. 7-0) |
Tim | Skor | Tim |
Bayern Munich | 4-0 (Muller 25' & 82', Gomez 49', Robben 73')) | Barcelona |
Barcelona | 0-3(Robben 49', Pique 72' bd., Muller 76') | Bayern Munich |
Final kepagian. Begitu tanggapan khalayak ramai setelah Bayern dipastikan bentrok dengan Barcelona di babak empat besar. Pertarungan dua tim ini digadang-gadang bakal berjalan alot dan seru. Namun The Bavarians ogah mengabulkan ekspektasi publik akan hadirnya duel ketat. Blaugrana digilas dengan skor total tujuh gol tanpa balas!
Membuat Barcelona tak berkutik dalam dua pertemuan
Kurang fitnya Lionel Messi, yang terlihat dipaksakan bermain walau belum sepenuhnya pulih dari kendala hamstring, mungkin memang memudahkan Bayern untuk meredam serangan El Barca pada laga pertama di Allianz Arena. Tapi rasanya tak ada yang dapat menyangkal bahwa armada Heynckes amat layak mengalahkan skuat Tito Vilanova. Mereka mempersiapkan strategi dengan matang, dan melaksanakannya dengan sempurna di lapangan. Performa fantatis berbuah hasil istimewa. Dwigol Muller dan masing-masing sebiji dari Mario Gomez serta Arjen Robben membuat Barcelona membutuhkan keajaiban untuk membalikkan agregat.
Malam magis yang diharapkan terjadi di Camp Nou malah berubah menjadi mimpi buruk bagi Barcelonistas. Bayern kembali tampil digdaya dan memaksa tim yang begitu disegani di Eropa dalam beberapa tahun terakhir menyerah tak berdaya. Robben dan Muller kembali menjebol gawang Victor Valdes, diselingi bunuh diri Gerard Pique. Bayern pun melangkah ringan ke babak pamungkas untuk kali kedua berurutan dengan mengemas keunggulan agregat terbesar sepanjang sejarah semi-final Liga Champions.
Sumber: Goal.com